Perlu kita tahu, sumber kedua dalam syariat Islam dapat kita pahami dengan baik ketika kita telah mempelajari sirah Nabi. Ada beberapa hal yang menjadi sumber syariat Islam. Yang pertama adalah Alquran. Dan yang kedua adalah sunnah Nabi ﷺ. Sunnah sendiri berarti segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi.
Mempelajari tentang keNabian bukanlah semata-mata bacaan ringan atau hiburan, tapi mempelajari sirah adalah mengkaji agama. Karena ia menjadi penunjang memahami sumber pokok dari syariat ini. Dengan mempelajari Kisah Nabi ﷺ dan memahaminya dengan baik kita dapat mempraktikkan ubudiyah kepada Allah dengan cara benar.
Dalam aplikasi “Ruang Ngaji” terdapat Fitur “Kisah Islami” dimana fitur ini merupakan edukasi untuk memahami jejak langkah di era keNabian dan juga Sejarah Islam oleh seluruh kalangan Muslim. Fitur ini sangat mendukung untuk kalangan usia remaja dan anak-anak, karena dalam fitur Kisah Islami ini diisi dengan cerita pada zaman Nabi-Nabi, Sejarah Islam, dan juga didasari dengan gambar-gambar ilustrasi untuk menunjang pengetahuan Sejarah Perjuangan para Nabi beserta Pengikutnya terdahulu.
Mengapa kita harus membaca sirah Nabi dan juga Sejarah Islam ? Karena ada 3 alasan untuk kita mengetahui bagaimana Strategi dakwah para Pemimpin Umat Muslim pada zamannya dan juga apa saja Sejarah yang bisa diambil untuk Dakwah di kalangan masa kini.
1. Ketetapan Nabi adalah Sumber Kedua dari Syariat Islam
Maksud dari ketetapan di sini adalah perbuatan sahabat yang dipuji atau didiamkan dan tidak ditegur Nabi karena beliau menyepakatinya. Tentu hal ini sangat erat kaitannya dengan kajian sirah Nabi. Sehingga, sumber kedua hukum Islam tidak akan dipahami secara utuh kecuali dengan mempelajari sirah Nabi.
2. Mengenal Sosok Kenabian
Seseorang wajib mengupayakan bagaimana agar ia bisa mencintai Nabi ﷺ. Karena mencintai beliau ﷺ adalah sebuah kewajiban. Cinta kepada beliau harus di atas cinta kepada seluruh makhluk lainnya. Nabi ﷺ bersabda,
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِين
“Salah seorang di antara kalian tidak beriman (dengan sempurna) sampai aku lebih dicintainya dari anak dan kedua orang tuanya serta seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Faham dengan Sejarah dan Sikap Hikmah.
Hikmah adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Hikmah tidaklah selalu berada di tengah-tengah. terkadang memihak pun disebut hikmah. Orang sering menyebut sikap hikmah ini dengan bijaksana. Buah dari sikap hikmah dan bijak Rasulullah ﷺ adalah: “Menaklukkan hati seseorang”
Maka dari itu, solusi terbaik dengan memahami bagaimana kisah Nabi terdahulu, bisa langsung Download di Aplikasi RUANG NGAJI yang terdapat di Fitur “Kisah Islami”. Banyak sekali paparan Kisah Nabi dan juga Sejarah Islam sesuai dengan zamannya.